Jumat, 10 Juni 2016

Pemikiran Eksistensialisme Jean Paul Sartre



Pemikiran Eksistensialisme Jean Paul Sartre

Eksistensialisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa eksistensi bukanlah obyek dari berfikir abstrak atau pengalaman kognitif (akal pikiran), tetapi merupakan eksistensi atau pengalaman langsung, bersifat pribadi dan dalam batin individu. Jelasnya mendahului esensi.

1.       Eksistensi merupakan label khusus yang hanya dikenakan kepada manusia. Dengan cara keluar dari diri, maka manusia menemukan dirinya. Manusia bukan obyek dan tidak sekedar Ada dan meng”Ada”, manusia selalu keluar, muncul dari tidak sadar menjadi sadar.

2.         Beberapa ide pokok dari aliran ini dalam mempertahankan kedudukan manusia:

 

a.                   Pemikiran hendaknya bertitik tolak dan mempertahankan antithesis antara subyek dan obyek. Manusia sebagai subyek tidak menjadi obyek pemikiran. Manusia menjadi sebagai subyek tidak dapat menjadi obyek penyeledikan dan manipulasi praktis, seperti yang dibuat oleh kaum rasionalis. Kaum eksistensi menolak pula pandangan ilmiah tentang manusia yang dijadikan titik personal.

b.                  Kebebasan berarti manusia tidak menjadi sebagai obyek yang dibentuk di bawah pengaruh keniscayaan alam dan sosial. Manusia membentuk dirinya dengan tindakan dan perbuatanya. Seorang manusia bebas mengambil tanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, dan tidak membenarkan diri berdasarkan hal-hal sekitarnya. Karena itu, manusia bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi dalam sejarah.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar