Pemikiran Eksistensialisme Jean Paul
Sartre
Eksistensialisme
adalah pandangan yang menyatakan bahwa eksistensi bukanlah obyek dari berfikir
abstrak atau pengalaman kognitif (akal pikiran), tetapi merupakan eksistensi
atau pengalaman langsung, bersifat pribadi dan dalam batin individu. Jelasnya
mendahului esensi.
1. Eksistensi
merupakan label khusus yang hanya dikenakan kepada manusia. Dengan cara keluar
dari diri, maka manusia menemukan dirinya. Manusia bukan obyek dan tidak
sekedar Ada dan meng”Ada”, manusia selalu keluar, muncul dari tidak sadar
menjadi sadar.
2. Beberapa ide pokok dari aliran ini dalam mempertahankan kedudukan manusia:
a. Pemikiran hendaknya bertitik tolak dan mempertahankan
antithesis antara subyek dan obyek. Manusia sebagai subyek tidak menjadi obyek
pemikiran. Manusia menjadi sebagai subyek tidak dapat menjadi obyek
penyeledikan dan manipulasi praktis, seperti yang dibuat oleh kaum rasionalis.
Kaum eksistensi menolak pula pandangan ilmiah tentang manusia yang dijadikan
titik personal.
b. Kebebasan berarti manusia tidak menjadi sebagai obyek yang
dibentuk di bawah pengaruh keniscayaan alam dan sosial. Manusia membentuk
dirinya dengan tindakan dan perbuatanya. Seorang manusia bebas mengambil
tanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, dan tidak membenarkan diri
berdasarkan hal-hal sekitarnya. Karena itu, manusia bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang terjadi dalam sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar